Thursday 6 February 2014

Si Jomblo Tersesat di Jamban

“Ya ALLAH kenapa malam ini rasanya panjang sekali aku lalui kesendirian ini, mengapa mereka tak punya perasaaan, asyik sekali mereka bermesra – mesraan di jalan, apa mereka gak mirikin perasaanku yang selalu kesepian tiap malam Minggu ini Ya ALLAH, sungguh tak berperikejombloan.” Begitulah ratapan si Anto, seorang jomblo ngenes yang kisah cintanya selalu berakhir pedes. Setiap malam Minggu dia selalu menghabiskan waktunya untuk ngopi di pinggir jalan kota sambil ber-uji nyali melihat pasangan muda – mudi yang sedang gentayangan memadu kasih. Dan ujung – ujungnya dia selalu melambaikan tangan, isyarat jika dia tidak kuat melihat pemandangan tersebut. Tak jarang juga dia mengumpat dalam hati ketika melihat sepasang muda – mudi yang boncengan naik motor bagus, ceweknya cantik, tapi yang cowok, jauh banget dari kata ganteng. “So dam* Gajah Mungkur banget deh, beruntung banget tuh cowok, gak ganteng – ganteng amat, tapi ceweknya cantik banget kayak Asmiranda. Memang bener, cinta itu gak mandang tampang, tapi mandang tunggangannya apa.” Gerutu si Anto dalam hati. Dalam hatinya pun dia berdoa agar cewek itu segera diberi hidayah dari ALLAH agar dia sadar, sadar kalo cowoknya gak ganteng – ganteng amat, trus dia putus dari cowoknya, Sungguh sesat doa si Anto.

Followers