“Ya ALLAH kenapa malam
ini rasanya panjang sekali aku lalui kesendirian ini, mengapa mereka tak punya
perasaaan, asyik sekali mereka bermesra – mesraan di jalan, apa mereka gak
mirikin perasaanku yang selalu kesepian tiap malam Minggu ini Ya ALLAH, sungguh
tak berperikejombloan.” Begitulah ratapan si Anto, seorang jomblo ngenes yang
kisah cintanya selalu berakhir pedes. Setiap malam Minggu dia selalu
menghabiskan waktunya untuk ngopi di pinggir jalan kota sambil ber-uji nyali
melihat pasangan muda – mudi yang sedang gentayangan memadu kasih. Dan ujung –
ujungnya dia selalu melambaikan tangan, isyarat jika dia tidak kuat melihat
pemandangan tersebut. Tak jarang juga dia mengumpat dalam hati ketika melihat
sepasang muda – mudi yang boncengan naik motor bagus, ceweknya cantik, tapi
yang cowok, jauh banget dari kata ganteng. “So dam* Gajah Mungkur banget deh,
beruntung banget tuh cowok, gak ganteng – ganteng amat, tapi ceweknya cantik
banget kayak Asmiranda. Memang bener, cinta itu gak mandang tampang, tapi
mandang tunggangannya apa.” Gerutu si Anto dalam hati. Dalam hatinya pun dia
berdoa agar cewek itu segera diberi hidayah dari ALLAH agar dia sadar, sadar
kalo cowoknya gak ganteng – ganteng amat, trus dia putus dari cowoknya, Sungguh
sesat doa si Anto.
Thursday 6 February 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)