Wednesday 29 July 2015

MOS: Masa Omblokisasi Siswa!!!!

“mbak anti mau kemana lo??” kata adik anti keheranan,,
“mbak mau ke sekolah dek, ini kan hari pertama mbak masuk SMA dek”
“la kok dandanan mbak kaya badut, masa hari pertama disuruh main drama mbak?”
“ini mbak kan lagi MOS jadi disuruh dandan begini” terang anti tergesa-gesa.
“aku nanti kalau gede ogah ah ikutan MOS, pelajar kok disuruh dandan kayak badut.”
Kemudian Anti Ngeloyor ninggalin adiknya.
Masa Orientasi Siswa,,,, sebuah kegiatan yang semakin tahun menjadi semakin absurd dan sangat jauh dari makna MOS itu sebenarnya. Masa dimana para orang tua bingung mencarikan ubo rampen atau keperluan yang telah disuruhkan oleh “oknum” untuk dibawa ke sekolahan. Masa dimana siswa/siswi baru memakai dandanan yang aneh-aneh.
Kalau menurut hemat saya, MOS sekarang ini bukan lagi masa dimana siswa baru mendapat kesempatan untuk mengenal dan beradaptasi dengan sekolah yang baru. Sudah banyak kasus perploncoan senior ke junior, banyak kasus pula siswa baru dipusingkan dengan ini itu yang harus dibawa. Tentunya kalau satu saja perlengkapan tidak dipenuhi atau tak sama seperti yang disuruhkan, siswa/siswi baru akan mendapatkan hukuman dari seniornya.

Thursday 20 November 2014

Berbagai Reaksi Terhadap Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Kali ini gue akan mengetengahkan fenomena yang sedang Happening baru-baru ini, mungkin ulasan ini akan sedikit Mainstream, Cuma hal ini sangat mengusik gue untuk di ulas. Sebagai warga Negara Indonesia tulen (ini dibuktikan dengan warna kulit gue yang eksotis), gue selalu mengikuti berita-berita yang terjadi dalam negeri, salah satunya yang mengundang banyak pro dan kontra yaitu tentang ‘naiknya’ harga BBM (bahan bakar minyak). Berbagai macam reaksi pun timbul ketika Bapak Presiden mengumumkan kenaikan BBM tersebut. Entah mengapa, tiba-tiba orang pada latah ke SPBU untuk sekedar “Farewell party” dengan harga BBM yang lama. Karena jarak rumah gue dengan SPBU yang lumayan dekat, ngesot aja semenit nyampe, gue sempetin untuk mengintip apa yang terjadi. GILA antrianya sepanjang 200 meter dengan lebar jalan 6 meter dan itu penuh dengan kendaraan bermotor.

Friday 14 November 2014

Orasi Calon Ayah!!

Assalamu’alaikum Warrohmatullohi Wabarokatu,,
Salam sejahtera untuk kita semua
Dan salam CAHUY, Calon Ayah Harus Uhuyy #Haseeekkk
Perkenankan saya perwakilan para calon ayah untuk sekedar berorasi, menyampaikan aspirasi walaupun kurang berisi. Disini sebagai warga Negara yang menganut demokrasi, saya ingin melibatkan semua pihak untuk berpartisipasi, dalam membentuk pribadi calon ayah yang berpotensi menjadi ayah yang berdikari dan mumpuni. Berdikari dalam memimpin keluarga sakinah mawadah warrohmah dan mumpuni menjadi imam yang amannah. #Hassekk maneh.

Tuesday 11 November 2014

Unfinished Feeling

Kita tak pernah tau kapan kita akan kentut, yang kita tau kalau kentut itu ditahan pasti akan menimbulkan rasa yang gak enak, di lain pihak kita bisa merasakan tanda-tanda akan datangnya kentut itu. Dari kalimat itu gue bisa simpulin bahwa, kita gak tau kapan kita bakal jatuh cinta, siapa orang yang bisa membuat kita jatuh cinta dan bagaimana ceritanya kok tiba-tiba bisa jatuh cinta pada orang tersebut, yang kita tau ada kode ketika cinta itu datang menghampiri, tetapi akan ada rasa nyesek sedalam 1000 kilometer ketika rasa cinta itu gak mampu  diutarakan kepada orang yang kita cintai. Seperti kisah yang pernah gue alamin beberapa waktu yang silam.

Friday 31 October 2014

Si Penemu Kentut (Another Story From My Childhood)

Setelah sabtu kemarin gue nulis tentang the power of kids, gue semakin terjerembab dalam kenangan masa kecil gue yang mana banyak banget kisah yang bisa menjadi bahan perenungan buat gue sendiri. Masa kecil yang bebas berkreasi, berimajinasi dan bebas pipis sembarangan. Beidewei gue semakin getol buat nulis ini ketika gue inget – inget kejadian pas wisuda kemarin. Pagi banget sebelum gue berangkat wisuda dengan sengaja gue makan biji trembesi yang sudah disangrai alias matang dan layak makan pokoknya. FYI aja nih yah, ketika masih kecil gue nemuin yang namanya “Kentut quiet and kill” nah kegemaran memakan biji trembesi itulah yang secara gak langsung membuat gue menemukan kentut jenis itu, kalo anak kecil yang lain suka makan kwaci la kalo gue milih suka makan biji trembesi sangrai itu. Usut punya usut jika elu makan biji trembesi sangrai akan membuat produksi gas di perut makin ekstream, dan ketika gas alam itu keluar sama sekali tak menimbulkan suara tetapi baunya akan menyebabkan impotensi, gangguan kehamilan, kanker paru – paru dan bahkan bisa membuat kelainan minat dan bakat terhadap udara yang akan dihirup *oke yang barusan lebay*.

Saturday 25 October 2014

The Power of Kids

Waww, sudah lama sekali gak ngepost nih di blog. Lagi sibuk banget bulan bulan ini (alibi aja malas nulis), ngurusin si cimeng kucing jantan gue yang lebaran kemarin resmi melepas masa lajangnya dengan menikahi kucing betina belang tiga depan rumah. Karena gue ogah nampung banyak kucing LAGI, makanya gue harus keliling ke RT, RW, Kelurahan buat ngurus kepindahan si cimeng. Belom juga si betina belang tiga ini susah banget dimintain tanda tangan buat kelengkapan berkas. Akhirnya tanda tangannya gue yang malsuin. Belum juga gue ngurusin si centil, kasian dia, kucing gue satu ini abis ngelahirin anak  selusin dan tanpa bapak. Dia hamil diluar nikah, dan sekarang dia harus jadi single parent buat ngurusin 12 anaknya itu sendiri. Belon lagi gue juga baru kelar ngurusin wisuda gue. Yang bagian ini gak usah diceritain aja yah,, sedikit geram aku kalo ujung-ujungnya ditanyain berapa lama kuliahnya, kamu lulus dengan predikat apa, yudisiummu berapa. Malu juga kalo gue yang mahasiswa regular (dulunya) harus puas dengan masa kuliah yang 5 tahun (ini lebih sedikit yah nyebutnya daripada 10 semester) dan hanya dapat yudisium 3,25. Dan gara – gara itu aku dapat teguran dari ortu. Ortu gue itu paling jago soal komparasi. Nyesel juga knapa thesis dulu ngambil kualitatif, harusnya kan ngambil kuantitatif yang komparasi kan. Ortu pun ngomel,

Thursday 6 February 2014

Si Jomblo Tersesat di Jamban

“Ya ALLAH kenapa malam ini rasanya panjang sekali aku lalui kesendirian ini, mengapa mereka tak punya perasaaan, asyik sekali mereka bermesra – mesraan di jalan, apa mereka gak mirikin perasaanku yang selalu kesepian tiap malam Minggu ini Ya ALLAH, sungguh tak berperikejombloan.” Begitulah ratapan si Anto, seorang jomblo ngenes yang kisah cintanya selalu berakhir pedes. Setiap malam Minggu dia selalu menghabiskan waktunya untuk ngopi di pinggir jalan kota sambil ber-uji nyali melihat pasangan muda – mudi yang sedang gentayangan memadu kasih. Dan ujung – ujungnya dia selalu melambaikan tangan, isyarat jika dia tidak kuat melihat pemandangan tersebut. Tak jarang juga dia mengumpat dalam hati ketika melihat sepasang muda – mudi yang boncengan naik motor bagus, ceweknya cantik, tapi yang cowok, jauh banget dari kata ganteng. “So dam* Gajah Mungkur banget deh, beruntung banget tuh cowok, gak ganteng – ganteng amat, tapi ceweknya cantik banget kayak Asmiranda. Memang bener, cinta itu gak mandang tampang, tapi mandang tunggangannya apa.” Gerutu si Anto dalam hati. Dalam hatinya pun dia berdoa agar cewek itu segera diberi hidayah dari ALLAH agar dia sadar, sadar kalo cowoknya gak ganteng – ganteng amat, trus dia putus dari cowoknya, Sungguh sesat doa si Anto.

Followers