Wednesday 29 July 2015

MOS: Masa Omblokisasi Siswa!!!!

“mbak anti mau kemana lo??” kata adik anti keheranan,,
“mbak mau ke sekolah dek, ini kan hari pertama mbak masuk SMA dek”
“la kok dandanan mbak kaya badut, masa hari pertama disuruh main drama mbak?”
“ini mbak kan lagi MOS jadi disuruh dandan begini” terang anti tergesa-gesa.
“aku nanti kalau gede ogah ah ikutan MOS, pelajar kok disuruh dandan kayak badut.”
Kemudian Anti Ngeloyor ninggalin adiknya.
Masa Orientasi Siswa,,,, sebuah kegiatan yang semakin tahun menjadi semakin absurd dan sangat jauh dari makna MOS itu sebenarnya. Masa dimana para orang tua bingung mencarikan ubo rampen atau keperluan yang telah disuruhkan oleh “oknum” untuk dibawa ke sekolahan. Masa dimana siswa/siswi baru memakai dandanan yang aneh-aneh.
Kalau menurut hemat saya, MOS sekarang ini bukan lagi masa dimana siswa baru mendapat kesempatan untuk mengenal dan beradaptasi dengan sekolah yang baru. Sudah banyak kasus perploncoan senior ke junior, banyak kasus pula siswa baru dipusingkan dengan ini itu yang harus dibawa. Tentunya kalau satu saja perlengkapan tidak dipenuhi atau tak sama seperti yang disuruhkan, siswa/siswi baru akan mendapatkan hukuman dari seniornya.

Sebagai contoh si Anti yang baru saja masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan. Ketika MOS si Anti disuruh memakai pita warna-warni, memakai topi Koboy, dan memakai tas dari karung bekas. Belum lagi si Anti harus membawa peralatan yang aneh aneh. Semisal, buku Tuan besar, Roti kerajaan, Pisang kapok kembar gede sebelah, Pentol bakso isi mercon. Itu kan absurd??? Kenapa gak diminta bawa doraemon saja?? Apa tujuan dan maksud “oknum” itu menyuruh juniornya membawa peralatan yang aneh-aneh? Dan dimana nilai edukasinya? 
Pernah sekali waktu ketika saya mengalami MOS sewaktu di Universitas (sebutannya OSMA/OSPEK). Pada saat itu saya disuruh oleh senior saya membawa kalung yang terbuat dari 28 bawang merah dan 28 bawang putih. Sebagai junior yang penurut sayapun membawa itu. Kemudian saya bertanya ke senior saya, apa tujuan dan maksud dari senior mengharuskan kami membawa itu. Tapi bukan jawaban yang saya dapat sungguh tak masuk akal, katanya untuk memperingati sumpah pemuda dengan menganalogikan warna merah dan putih pada bawang itu dengan semangat sumpah pemuda. Dan ketika saya bertanya “ITU LOGIKA DARIMANA COBA MAS??” berbagai macam umpatan dan bentakan yang saya dapatkan. Kalian pasti tau akhir dari dua orang laki-laki yang saling gontok-gontokan beradu bicara dengan nada tinggi….. Ya, pada akhirnya kami saling membelai mesra dan berujung pada tukeran PIN BB.
Masa orientasi itu seyogyanya digunakan untuk mengedukasi siswa baru mengenai lingkungan sekolah yang sekarang, memberikan siswa kesempatan untuk saling berkenalan satu sama lain dan tentunya kesempatan para senior untuk mencari gebetan adek kelas.(abaikan yang terakhir). Tak elok jika MOS dijadikan ajang pamer kuasa sang senior kepada junior atau ajang balas dendam supaya juniornya merasakan apa yang dulu dirasakan oleh seniornya. Ingat, MOS itu kan Masa Orientasi Siswa bukan Masa Omblokisasi Siswa ata Masa Pembodohan Siswa baru.



No comments:

Post a Comment

Followers